Oleh : Hisyam Al - Aslamiy

----------------------------------------------

Saudaraku..! Hendaklah Engkau perhatikan terlebih dahulu bahwa salah satu
Prinsip orang-orang shalih terdahulu adalah mereka mempelajari adab, sopan
santun dan tata krama, sebelum/sebagaimana mereka mempelajari ilmu.

Mereka sangat mendorong murid mereka untuk mengetahui adab sebelum
mengajarkan ilmu.

Adab-adab tersebut meliputi adab kepada diri sendiri, keluarga, kepada
guru, teman-teman dan sahabat serta adab kepada masyarakat.



Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang
pemuda Quraisy,

تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Sebagaimana Yusuf
bin Al Husain berkata,

بالأدب تفهم العلم

“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi berkata, “Dengan memperhatikan adab maka akan
mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan
disia-siakan.”

Oleh karenanya, para ulama sangat perhatian sekali mempelajarinya.

Imam Abdullah bin Mubarak Rahimahullah berkata,

تعلمنا الأدب ثلاثين عاماً، وتعلمنا العلم عشرين

“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami
mempelajari ilmu selama 20 tahun.”

Imam Abdullah bin Mubarak Rahimahullah juga mengatakan: “Adab itu 2/3 (dua
per tiga) ilmu.”

Ibnu Sirin berkata,

كانوا يتعلمون الهديَ كما يتعلمون العلم

“Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana mereka
menguasai suatu ilmu.”

Makhlad bin Al Husain berkata pada Ibnul Mubarok,

نحن إلى كثير من الأدب أحوج منا إلى كثير من حديث

“Kami lebih butuh dalam mempelajari adab daripada banyak menguasai hadits.”

Ini yang terjadi di zaman beliau, tentu di zaman kita ini adab dan akhlak
seharusnya lebih serius dipelajari.

Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah
bin Wahab berkata,

ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه

“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding
ilmunya.” –

Imam Malik juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk
bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota
Madinah di masanya-. Ibuku berkata,

تعلم من أدبه قبل علمه

“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”

Imam Abu Hanifah lebih senang mempelajari kisah-kisah para ulama dibanding
menguasai bab fiqih. Karena dari situ beliau banyak mempelajari adab,
itulah yang kurang dari kita saat ini. Imam Abu Hanifah berkata,

الْحِكَايَاتُ عَنْ الْعُلَمَاءِ وَمُجَالَسَتِهِمْ أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ
كَثِيرٍ مِنْ الْفِقْهِ لِأَنَّهَا آدَابُ الْقَوْمِ وَأَخْلَاقُهُمْ

“Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada
menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai
adab dan akhlaq luhur mereka.” (Al Madkhol, 1: 164)

Semoga memotivasi kita untuk senantiasa mempelajari adab dan mengamalkannya.

Wallahu a'lam bishowab.

Kunjungi kegiatan program yayasan kami di:

🌏www.nurul-ummah.com

Agan lagi membaca artikel tentang Belajarlah adab terlebih dahulu baru engkau belajar Ilmu
alamat artikel ini https://ione13.blogspot.com/2016/12/belajarlah-adab-terlebih-dahulu-baru.html
Agan boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ini sangat bermanfaat bagi teman-teman agan
namun jangan lupa untuk meletakkan link Belajarlah adab terlebih dahulu baru engkau belajar Ilmu sumbernya.

Artikel Terkait : Islam

No comments:

Post a Comment